Puncak itu terasa dekat..
Hanya.. Cukup sudah mendekatinya..
Puncak itu terasa dekat..
Hanya.. Cukup sudah meraba keelokannya..
Diantara bebatuan hitam nan megah
Kupandang kepulan embun yang bersembunyi
Kupandang harapan yang ingin kugapai..
Puncak itu terasa dekat..
Lain waktu kita bertemu lagi..
Bergspot, 27 September 2009
Selasa, 29 September 2009
Jumat, 18 September 2009
HARI BIASA
Entah mengapa
Malam itu
Sunyi.. Sepi.. Hening
Entah mengapa
Malam itu
Tak ada terang rembulan..
Tapi.. ah..
Biasa saja..
Bagai hari biasa
Bagai waktu yang biasa..
yah.. biasa...
Depok, 18 September 2009
Jumat, 11 September 2009
ME-RADANG!
Kamis, 10 September 2009
2 TAHUN LALU
Kawan.. Ingatkah..
2 tahun lalu..
Hari dimana kita mencium bendera Bangsa Merah Putih dan Bendera berwarna kuning
dengan lambang kampus kita tercinta dihinggapi sepasang telapak kaki
dan dilingkupi segitiga keabadian...
Hari dimana kita melafalkan Janji setia, menyanyikan lagu Kebangsaan,
dan terharu bersama ditengah deru air yang jatuh sangat tinggi...
Kawan Ingatkah..
2 tahun lalu..
Semua perjuangan kita berakhir..
Memasuki langkah baru dalam keberagaman
Memasuki langkah baru dalam perjuangan
Memasuki langkah baru dalam menyelami arti hidup
Memasuki langkah baru dalam menyelami arti sahabat,
arti keputusan, dan arti sebuah keluarga
Senang bersamamu Kawan..
2 tahun yang menyenangkan, menegangkan, melelahkan, namun penuh arti..
Senang bersamamu Kawan..
Semoga kita selalu bersama dalam keberagaman..
Pusgiwa, 09-09-09
Minggu, 06 September 2009
ENTAHLAH
Malam itu..
Desir angin malam, bergidik ku dibuat..
Entah karena tergiring lamunan malam
Entah karena memang ku terlamun sendiri
Bukan lamunan dalam gelap
Bukan pula karena terang dan bulatnya rembulan kala itu
Entahlah...
Mungkin...
hanya karena embun yang kurindukan tak kunjung datang
Atau...
Mungkin karena diriku yang tak menghampirinya
Entahlah
Bandung, 5 September 2009
Sabtu, 05 September 2009
DERU AIR
UNTUKMU ALAMKU
Hembusan angin menerpa wajah
Membangunkanku dari sejuta asa
Desiran suara suara tawa para sahabat
Mengingatkanku akan beribu pesona yang menggelayuti jiwa
Serasa rendah dan kecilnya arti jiwa seseorang
Dihadapan padang rumput yang menghampar
Dihadapan pepohonan yang berdiri tegak
Dihadapan segala penciptaan yang menggelayutinya
Hari ini..
Diriku tersadar oleh sesuatu
Sesuatu yang membawaku dan takkan lepas selamanya
Bahwa..
Aku mencintai alam ini seperti cinta bunda padaku
Seperti kehangatan senyum sahabat yang memelukku
Pegunungan Willis, 24-07-2007
Langganan:
Postingan (Atom)